PAPUA, GTN – Guna menyukseskan kampanye sagu sebagai makanan lokal Papua, Pasiter Kodim 1701/Jayapura Mayor Inf Afandi, ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon sagu dan launching Festival Colo Sagu dengan tema “Cerita Budaya Membangun Negeri” yang dipimpin oleh Kapolres Jayapura, AKBP Frederikus W.A Maclarimboen, bertempat di Dusun Sagu Biyai Pay, Kampung Sabron Yaru, Distrik Sentani Barat, Jayapura, Papua, Rabu (21/6/2023).
Dalam kegiatan yang dihadiri pula oleh para pejabat TNI-Polri dan Forkopimda ini bertujuan untuk meluncurkan Festival Sagu yang akan digelar pada tanggal 26-28 Juni 2023. Kegiatan penanaman 62 pohon sagu ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan pangan lokal, khususnya di wilayah Kabupaten Jayapura.
Kadis Lingkungan Hidup, Abdul Rahman Basri, menjelaskan bahwa Festival Sagu digelar falam rangka memperingati Hari Sagu yang telah dicanangkan dan ditetapkan oleh penggiat komunitas lingkungan hidup.
“Penanaman pohon sagu bertujuan untuk melestarikan sagu sebagai potensi sumber pangan dan sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya di Jayapura. Kita ketahui Kabupaten Jayapura merupakan wilayah yang memiliki potensi tanaman sagu yang baik,” terangnya.
Selain itu Kapolres Jayapura, AKBP Frederikus W.A Maclarimboen, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengangkat pangan lokal yang unggul di Papua. Pemerintah pusat dan provinsi telah menyatakan bahwa tahun ini Kabupaten Jayapura mendapatkan lahan seluas 200 hektar.
“Pada hari ini kita menanam simbolis saja. Selanjutnya akan dilaksanakan penanaman sebanyak 62 bibit pohon sagu di hamparan tanah luas itu pada tanggal 26-28 Juni 2023. Harapan saya, hal ini bisa menjadi suri tauladan bagi Pemkab Jayapura, agar bisa merealisasikan kegiatan secara lebih luas lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Pasiter Kodim, Mayor Inf Afandi, menambahkan bahwa berdasarkan beberapa hasil penelitian, disimpulkan bahwa tanaman sagu mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Yaitu pohon sagu dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang berawa-rawa, dimana tanaman lain tidak dapat tumbuh dengan baik.
“Selain itu, panennya tidak tergantung musim. Juga dari sisi ketahanan dan kemudahan dalam menyimpannya. Pohon sagu juga mengeluarkan anakan, sehingga panen dapat berkelanjutan tanpa melakukan penanaman kembali,” ungkapnya, yakin bahwa apabila program penanaman pohon sagu ini berhasil, maka akan sangat mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dalam kegiatan yang dihadiri pula oleh para pejabat TNI-Polri dan Forkopimda ini bertujuan untuk meluncurkan Festival Sagu yang akan digelar pada tanggal 26-28 Juni 2023. Kegiatan penanaman 62 pohon sagu ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan pangan lokal, khususnya di wilayah Kabupaten Jayapura.
Kadis Lingkungan Hidup, Abdul Rahman Basri, menjelaskan bahwa Festival Sagu digelar falam rangka memperingati Hari Sagu yang telah dicanangkan dan ditetapkan oleh penggiat komunitas lingkungan hidup.
“Penanaman pohon sagu bertujuan untuk melestarikan sagu sebagai potensi sumber pangan dan sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya di Jayapura. Kita ketahui Kabupaten Jayapura merupakan wilayah yang memiliki potensi tanaman sagu yang baik,” terangnya.
Selain itu Kapolres Jayapura, AKBP Frederikus W.A Maclarimboen, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk mengangkat pangan lokal yang unggul di Papua. Pemerintah pusat dan provinsi telah menyatakan bahwa tahun ini Kabupaten Jayapura mendapatkan lahan seluas 200 hektar.
“Pada hari ini kita menanam simbolis saja. Selanjutnya akan dilaksanakan penanaman sebanyak 62 bibit pohon sagu di hamparan tanah luas itu pada tanggal 26-28 Juni 2023. Harapan saya, hal ini bisa menjadi suri tauladan bagi Pemkab Jayapura, agar bisa merealisasikan kegiatan secara lebih luas lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Pasiter Kodim, Mayor Inf Afandi, menambahkan bahwa berdasarkan beberapa hasil penelitian, disimpulkan bahwa tanaman sagu mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Yaitu pohon sagu dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang berawa-rawa, dimana tanaman lain tidak dapat tumbuh dengan baik.
“Selain itu, panennya tidak tergantung musim. Juga dari sisi ketahanan dan kemudahan dalam menyimpannya. Pohon sagu juga mengeluarkan anakan, sehingga panen dapat berkelanjutan tanpa melakukan penanaman kembali,” ungkapnya, yakin bahwa apabila program penanaman pohon sagu ini berhasil, maka akan sangat mendukung program ketahanan pangan nasional.
(Dpd) GTN
.jpeg)
.jpeg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar