KABUPATEN BEKASI, GTN -
Pekerjaan proyek pembangunan SDN 05, yang terletak di RW 013 dengan
melibatkan RT 02 dan RT 07 / RW 014, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun
Selatan, Kebupaten Bekasi terkesan selain tak bertanggungjawab atas
pekerjaannya dan juga asal-asalan dalam melakukan pekerjaan sehingga
menuai keluhan dan komplain warga sekitar serta kecaman keras para
pedagang di tempat pengerjaan pembangunan saat terpantau oleh para Awak
Media di lokasi kegiatan, Senin (04/09/2023).
Proyek Pembangunan Rehab Total Pembangunan SDN Mangun Jaya 05 yang di kerjakan oleh PT DANA SIMBA dengan no kontrak : PG.02.02/423/SP/BN-DCKTR/2023, yang bersumber dana dari APBD Kabupaten Bekasi TA 2023, berharga kontrak : Rp 2.040.012.000,00 (Dua Miliar Empat Puluh Juta Dua Belas Ribu Rupiah) tersebut dinilai warga setempat maupun para pedagang sangat mengganggu aktivitas dan kegiatan mereka untuk berjualan serta merusak barang maupun kendaraan Warga.Dikarenakan tidak adanya komunikasi dan koordinasi dari pihak pemborong dan pekerja pada Pedagang maupun Warga setempat.
Proyek Pembangunan Rehab Total Pembangunan SDN Mangun Jaya 05 yang di kerjakan oleh PT DANA SIMBA dengan no kontrak : PG.02.02/423/SP/BN-DCKTR/2023, yang bersumber dana dari APBD Kabupaten Bekasi TA 2023, berharga kontrak : Rp 2.040.012.000,00 (Dua Miliar Empat Puluh Juta Dua Belas Ribu Rupiah) tersebut dinilai warga setempat maupun para pedagang sangat mengganggu aktivitas dan kegiatan mereka untuk berjualan serta merusak barang maupun kendaraan Warga.Dikarenakan tidak adanya komunikasi dan koordinasi dari pihak pemborong dan pekerja pada Pedagang maupun Warga setempat.
"Kami
seharian penuh enggak bisa dagang, ya namanya kita orang kecil yang
cuma bisa cari makan dari hasil jualan, ini juga kelihatannya terus
sampai besok-besok enggak jelas," ungkap M salah satu pedagang pada para
Awak Media di lokasi tersebut.
"Kita
juga gak masalah kalau ada pemberitahuan dulu sebelum ada pengecoran,
kalo beginikan jadi repot kita juga para pedagang, mana sudah bawa
dagangan banyak dari rumah, terus gimana ini, semua yang dagang disini
tutup semua," ucap X pedagang setempat lainnya menembahkan seraya
menggerutu.
XL
menegaskan bahwa," Disini semuanya yang ada dideretan inikan ada lima
pedagang, semuanya tutup, terus engga ada pengaturan sama pemberitahuan,
jadi seenaknya aja pemborong kerja, emang dia aja yang cari makan, ni
pemborong bangunan kaga ada otaknya," pungkasnya,"Betul...betul..betul,"
potong pedagang lainnya setengah berteriak.
Sementara
warga sekitar merasa terganggu dikarenakan saat pengecoran Dak berjalan
banyak kendaraan warga yang tersiram sisa Coran yang di anggap mereka
sang Pemborong tidak melengkapi pekerjaan dengan K3.
Hendra
warga Rt 02 - Rw 14 menegaskan bahwa," Setelah ini selesai jangan main
tinggal-tinggal saja, segala sesuatunya ini rapikan semua,"katanya saat
memperingatkan kapada para pekerja bangunan tersebut.
"Diakan
ngomong (Pelaksana Pekerjaan-Red) Nanti kalau ada apa2 ngomong pak,
soalnya Canopy kan di copot, itukan punya saya, saya juga peringatkan
mereka termasuk kendaraan pada kecipratan," ungkap Hendra pada Senin (04/08/2023).
"Mana
asepnya juga mengganggu, terutama kendaraan yang pada kecipratan semen
coran (Seraya menunjuk kendaraannya-Red), kita minta tanggung jawabnya
gimana, yang awalnya enak-enak kok sekarang begini," tandasnya.
Hendra
juga menambahkan bahwa didalam melakukan pekerjaannya sang pemborong
pekerjaan tidak melengkapi para pekerjanya dengan melaksanakan K3 sesuai
SOP.
"Itu
juga ngerjainnya enggak ikut aturan K3," ungkapnya, hal tersebut juga
diungkapkan warga setempat lainnya yang mengalami hal yang sama,"
Pemborongnya harus tanggung jawab ini,"jelas S, Z dan K pada para Awak
Media di lokasi pekerjaan.
banyak
kekurangan dan tidak adanya koordinasi di lapangan oleh tim pengawas
dari pihak Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang serta Pelaksana Proyek
sehingga terkesan asal-asalan dan tidak bertanggung jawab, seperti tidak
adanya kelengkapan Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja.
Seorang guru di sekolahan tersebut, Purwanto saat di konfirmasi Awak Media mengatakan bahwa," Pekerjaan proyek pembangunan sekolah ini di danai sepenuhnya oleh APBD dan sudah menjadi tanggung jawab kepala proyek atau pelaksana dan pihak sekolah hanya mengambil alih saat serah terima kunci sebagai tanda telah selesai proyek pembangunan rehabilitasi total SDN 05 Mangunjaya dan sesuai dengan pengajuan dari pihak sekolah,"ungkapnya.
"Kalau memang ada kekurangan atau kejanggalan dalam pembangunan ini silahkan ditanyakan langsung ke pimpinan atau pelaksana proyek", tambahnya.
Untuk keterangan lebih lanjut pihak sekolah menyarankan para Awak Media untuk mengkonfirmasi pihak proyek atau kontraktor pelaksana termasuk keluhan para warga dan para pedagang di sekitar lokasi pembangunan.
Berdasarkan
pantauan Awak Media di lokasi pembengunan Sekolah tersebut tampak
terlihat coran Dak tingkat sudak banyak yang retak-retak sementara hal
tersebut baru selesai di lakukan pengecoran.Ditambah tidak adanya
kelengkapan K3 kepada para pekerja Pembangunan sekolahan tersebut.
Pemborong "Ora Batokkah"
Terkait
Pembangunan Sekolahan yang di nilai banyak merugikan masyarakat dan
para Pedagang Wakil Ketua Bidang Inteligen dari Lembaga Investigasi
Negara (LIN) Dani Silalahi angkat bicara dan mendesak PJ Bupati Dani
Ramdan agar segera menindak tegas para Pemborong, Pengawas Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang serta Konsultan Proyek Pembangunan Rehab Total SDN Mangun
Jaya 05 yang didalam melakukan pekerjaannya tidak sesuai dengan
Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsinya) masing-masing tersebut.
"Pemborong harus bertanggung jawab terhadap warga atas kerusakan-kerusakan yang ditinggalkan akibat dari Pembangunan SDN
Mangun Jaya 05 serta memfasilitasi para Pedagang yang mencari nafkah di
lokasi Pembangunan serta mengganti kerugian para pedagang akibat tidak
dapat mencari nafkah karena ulah kerja Pemborong," tegasnya, Rabu
(06/09/2023) di kantornya.
"Pemborong
juga wajib melengkapi pekerja sesuai dengan SOP K3 dan membenahi
pekerjaan yang retak-retak, bila tidak di laksanakan kami dari LIN
meminta pada PJ Bupati Dani Ramdan untuk segera menindak tegas Pemborong
PT DANA SIMBA dan membekukan pembayaran proyek serta masukan dalam
Black List Company,Oknum Pemborong tak bertanggung jawab namanya
"Pemborong Ora Batokkah"," sambungnya menandaskan.
Pengawas Pemkab "Borokokok"
Terkait
mengenai Pengawas lapangan (Peltek/ PPTK) yang dinilai tidak bekerja
maksimal D Silalahi meminta agar PJ Bupati mem Persona Non Gratakan,
agar menjadi pembelajaran bagi para Pengawas pekerjaan dari Pemkab
Bekasi.
"Pengawas
pekerjaan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang kalau gak becus kerja
di Pengawasan pindahin saja mereka Pak Bupati ke bagian tukang ngintip
atau tukang tidur, sudah di gaji rakyat gak mau kerja. Oknum Pengawas kalau gak mau kerja namanya "Pengawas
Borokokok"," tukas D Silalahi.
Konsultan "Blegedut"
Sedangkan
terhadap Konsultan Proyek Dia juga menekankan agar PJ Bupati Dani
Ramdan menukar dengan Konsultan lain yang lebih kompeten dan
berintegritas dalam melakukan pekerjaannya secara profesional.
"Konsultan
sudah di bayar mahal oleh negara untuk memberikan advice maupun arahan
sesuai dengan RAB dan RAK yang di buatnya, namun bila tidak di tinjau di
lokasi dan tidak di awasi langsung mana bisa pekerjaannya dapat
terimplementasi dengan baik, kalau Oknum Konsultan hanya bicara tanpa
arahan pasti secara faktual dan Aktual itu namanya "Konsultan Blegedut",
dan kami dari LIN mendesak PJ Bupati agar segera mengganti Konsultan
Proyek yang tidak becus kerja, agar semua pembangunan di Kabupaten
Bekasi bagus-bagus bangunannya dan tahan lama seperti Gedung Juang,"
pungkas Wakil Ketua Bidang Inteligen dari Lembaga Investigasi Negara (LIN) Dani Silalahi.
Sementara Pelaksana Proyek dan Pihak Pemborong sampai saat berita ini di
turunkan masih tidak ada di tempat untuk dimintai keterangan oleh para
Awak Media. Para Pedagang beserta Warga sekitar yang merasa
sangat.kecewa atas sikap dan tindakan pelaksana proyek rehabilitasi SDN
05 Mangunjaya ini tetap terus berupaya untuk meminta pertanggung jawaban
atas pekerjaan yang di lakukan oleh kontraktor PT DANA SIMBA.
(JLambretta) GTN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar